Petuah Bapak Rektor

Pagi itu kampus rawamangun terlihat lebih ramai dari biasanya, para mahasiswa sedang berkumpul di teater besar, ada yang sedang berdoa , ada yang sibuk berdiskusi , dan terlihat beberapa Mahasiswa sedang melakukan agitasi untuk memberikan semangat kepada teman - temanya yang lain. hari ini mereka akan turun ke jalan untuk mensuarakan hak rakyat yang telah lama dibungkam, tetapi mereka tidak boleh gegabah, karena ABRI sudah siap menyambut mahasiswa dengan senapanya diluar sana.


Dalam seketika teater besar langsung sunyi dan para mahasiswa memberhentikan seluruh kegiatanya.Terlihat sesosok manusia naik ke atas podium, ia  membuka pidato dengan mengucapkan Salam,Syukur dan Shalawat. Semua mahasiswa memfokuskan dirinya untuk mendengar pidato tersebut. ia bukanlah orang yang asing bagi semua mahasiswa , ia adalah mentor kami , guru kami,sekaligus  bapak  bagi semua mahasiswa. y beliau adalah orang yang paling dihormati disini, rektor kami Prof Winarno Surahkmad (saat ini Guru Besar UNJ ).

Pidato pak rektor memang tidak begitu panjang, tetapi membangkitkan semangat moral kami yang akan berjuang di jalanan. beliau memberikan contoh kepada kami, bahwa sebuah idealisme itu harus diperjuangkan.bukan diperjual belikan. tidak banyak kata - kata beliau yang aku ingat. tapi aku ingat kalimat terakhir dalam pidato itu. dan tidak akan pernah aku lupakan ,karena kalimat itu membuat kami berani tegap melawan senjata,memberikan energi yang tiada habis - habisnya,bukan hanya untuk diriku, tetapi semua mahasiswa yang hadir di teater besar rawamangun.

"Berjuanglah Kalian Semua , Berjuanglah Dengan Pikiranmu , Karena Tank Itu Tidak Ada Apa - Apanya Bagi Kalian, Senapan Itu Hanya Buatan Manusia , Pikiran Itu Adalah Senjata Yang Paling Ampuh , Karena Ia Pemberian Allah SWT, Berjuanglah , Jangan Pernah Takut!!!! "


cerita ini memang bukan pengalaman penulis, cerita ini adalah pengalaman seorang guru (lulusan IKIP jakarta tahun 80), mendengarkan sang guru bercerita dengan ber api - api,   aku menjadi bangga sekaligus malu, bangga karena kampus ku pernah dipimpin seorang tokoh pendidikan yang luar biasa, malu karena aku belum berbuat banyak untuk indonesia.mungkin bukan hanya aku, tetapi juga generasi ku.

Berjuang!!!!!!!!!!!
Berkarya,!!!!!!!!!!!!
Mengispirasi !!!!!!!!!!

follow me on twitter @ihsanamuslim

Post ADS 1
Banner
Banner