DPR,NKRI, Sebuah Prestasi


Jika melihat tingkah laku anggota DPR saat ini tentu kita akan muak, bersenang – senang ketika rakyat bersusah payah. Bolos kerja ketika banyak rakyat yang menganggur, tidur pulas di dalam paripurna ketika banyak rakyat tidak tertidur pulas di emperan ruko. DPR bukanya tanpa prestasi, DPR bukalah lembaga tanpa tokoh yang bisa menjadi suri tauladan bagi setiap anggotanya. Mungkin hari ini kita melupakanya yaitu M.Natsir dan mosi integralnya.

M.Natsir adalah satu diantara banyak pahlawan Indonesia yang pernah eksis berkiprah di dunia legislatif indonesia. Karir Politiknya di awali sebagai anggota Komite Indonesia Pusat dan menjadi Badan Pekerja KNIP pada Januari 1946, kemudian beliau juga menjadi Anggota DPR pasca beridirnya Republik Indonesia Serikat melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949 yang dipecah belah menjadi 17 negara bagian. Natsir mengambil inisiatif untuk menyampaikan mosi integrasi di hadapan Dewan Perwakilan Republik Indonesia Serikat (RIS), mosi ini ia sampaikan pada tanggal 3 April 1950.

Melalui Mosi ini Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat berdiri. 3 tahun DPR bukanya tidak bisa berprestasi untuk rakyat, dahulu dalam kondisi politik pecah belah yang dilakukan oleh belanda terhadap indonesia dengan membentuk 16 pemerintahan boneka di luar Republik indonesia. Legislatif menjadi garda terdepan dalam mempersatukan Indonesia melalui Tokohnya M.Natsir.

Banyaknya fraksi yang menimbulkan friksi di DPR bukan lagi alasan untuk tidak memperjuangkan hak rakyat. Semua macet dan tanpa prestasi adalah bukti tidak ada kemauan untuk maju, kata “maju” hanya berhenti di tenggorokan Anggota Legislatif (Aleg) yang kering. Minus tindakan , minus pengamalan semua sekedar retorika sampah. Sejarah memberikan kisah terbaiknya, kisah sang Proklamator “Mosi Integral” Bangsa. Lalu siapakah yang mengambil pelajaran daripadanya?


follow me on twitter @ihsanamuslim

Post ADS 1
Banner
Banner