Bagaimana Menyikapi Konten Viral di Sosial Media

Dimensi-dimensi ruang kini kian menyusut, jarak jutaan kilometer bisa dicapai dengan sebuah perangkat  di dalam saku. Belanja, Belajar, Komunikasi, Jualan, dan masih banyak lainya sekarang hadir dengan format dan sensasi yang berbeda. Mengiringi Semuanya ternyata bermunculan pribadi-pribadi palsu.

Yup itulah sedikit gambaran revolusi dunia digital, ruang, waktu & jarak yang menyusut, Lalu pribadi-pribadi ganda antara nyata dan maya hanyalah sedikit dampat dari revolusi ini.Salah satu tren dari revolusi digital adalah konten viral di media sosial.

Viral kerap kali terjadi hanya dalam hitungan jam dan membuat "pecah" dunia maya dan gak tanggung-tanggung terkadang sampai keseluruh masyarakat dunia yang aktif didunia maya.

Syukur kalau yang viral adalah konten yang baik dan bermanfaat bagi banyak orang. Kenyataanya sering kali konten viral ternyata adalah HOAX, dan tak jarang adalah fitnah. Terkadang konten viral yang benarpun tidak pantas untuk kita sebarkan. Lalu bagaimana dengan yang HOAX?

Mungkin kamu pernah dengar isu megan fox dulu adalah laki-laki? betul gak? itu adalah salah satu viral HOAX ang mendunia.  Isu ini beredar karena megan fox berperilaku seolah olah seorang pria ( tomboy). Dan akhrinya WWN menjadikannya sebuah isu yang menghebohkan. WWN memberitakan kalau dulu Megan Fox bernama Asli Mitchell Fox. Dan berita Bohong. Megan Fox is A women not A man.
Terkadang konten viral yang benarpun tidak pantas untuk kita sebarkan. Lalu bagaimana dengan yang HOAX?
Di Indonesia? Wah banyak banget deh, mulai Penampakan Awan Berdoa di Pemakaman Almarhum Uje, Hoax Tentang Orang Terkenal yang Masuk Islam seperti Angelina Jolie masuk Islam, atau Jacky Chan masuk Islam.

Kita harus belajar dari insiden di Haji 2015 lalu, saat ratusan jamaah terinjak-injak dan wafat, banyak umat Islam dengan liar menyebarkan berita bahwa jamaah terinjak-inaj karena rombongan pangeran Saudi.

Ternyata sumber informasi itu berasal dari harian di Lebanon. Kemudian di kutip oleh media-media pro Iran dan anti Saudi). Info itu tentunya dijadikan kepentingan politik oleh sekelompok orang. Sangat disayangkan caci maki terlanjur menyebar dan viral.

Lalu sebagai umat Islam bagaimana kita menyikapi fenomena viral ini? Saya sebagai orang yang banyal belajar dan rutin bergelut di dunia marketing digital mau berbagi beberapa sudut pandang yang menurut saya penting untuk kamu ketahui. Kenapa? agar kamu bisa bersikap dengan matang jika bertemu dengan isu viral yang masih perlu ditelusuri kebenaranya.

KAMU HARUS TAHU

yang kamu harus tahu itu gak cuma satu, tapi banyaaaaaaaak!

Pertama kali kamu harus tahu beberapa aturan main dunia digital terutama media sosial. Berikut beberapa hal yang bisa saya bagikan dan patut untuk kamu ketahui juga:

Like & Komentar Pro/Kontra Membuat Konten Semakin Viral

Hal pertama yang harus kamu tahu adalah jika memberikan komentar pada suatu konten baik pro, kontra, positif dan negatif akan tetap berefek positif (semakin viral) kepada konten/status tersebut.

Tentunya sebuah konten/status menginginkan informasinya semakin tersebar kan. Dengan kamu memberikan komentar (dalam kasus ini social media facebook) mesin akan menangkap bahwa konten/status ini memiliki interaksi yang tinggi dan perlu dilihat oleh orang banyak.

Adam Mosseri (VP Product Management untuk News Feed di Facebook) menjelaskan melalui blog resmi facebook tentang bagaimana sebenarnya  menentukan konten yang akan muncul di News Feed seseorang.
Itulah mengapa jika kamu sering memberikan Like kepada status adik kamu misalnya, maka konten lain yang dibuat adik kamu akan muncul lebih awal di News Feed.
Konten yang paling diutamakan oleh Facebook untuk tampil di News Feed adalah konten yang berasal dari teman dan keluarga kamu. Mereka juga akan menampilkan konten-konten yang paling kamu suka (berinteraksi) di posisi teratas. Itulah mengapa jika kamu sering memberikan Like atau komentar kepada status adik kamu misalnya, maka konten lain yang dibuat adik kamu akan muncul lebih awal di News Feed.

Jika kamu berkomentar pada status tersebut, status akan diikat kepada daftar teman-teman facebook kamu dan muncul di timeline mereka. Semakin banyak yang berkomentar semakin besar peluang status/konten itu dibaca banyak orang.

Terus gimana dong? berdiam diri aja? nanti kita bahas di bagian SIKAP ya.

Pembuatan Judul & Pemilihan Gambar yang Memikat Emosi

Ngerasa gak sih akhir-akhir ini banyak judul-judul berita yang lebay terutama dari sumber - sumber ghaib (akan kita bahas pada poin ke-4).

Udah lihat gambar diatas? ya kurang lebih gitu deh y, sering hiperbola dan sering kali berlebihan. kemudian di tambah foto-foto yang digunakan sering tidak berhubungan dengan tulisan dan pembohongan publik. ya intinya bagi pelaku seperti ini mah yang penting "TRAFIK", "VIRAL", dan mendulang "UANG".

"KEJAM Banget" lebay yak? gak usah saya jelasin lagi deh kamu juga paham. hati-hati sama jebakan batman sama model macam ini. bahkan makin kesini mereka makin lihai menipu kamu.

Banyak Akun Fiktif Pemicu Ledakan

Akun-akun ini berfungsi profokasi dan counter opini isi berita
Enaknya dunia digital itu ya ini, kita bisa buat banyak akun-akun fiktif/anonim asalkan mau capek buat banyak email.hehe. Akun-akun palsu ini bertugas untuk melakukan provokasi dan counter opini terhadap suatu isu.

Yang mereka incar adalah kamu yang tak dapat mengontrol diri, dan lepas kendali. caranya? ya provokasi. gimana cara menyikapinya? nanti dulu yaaa. kita bahas informasinya dulu. Yuk lanjut ke poin berikutnya.

Muncul Sumber-Sumber Ghaib Pengemis Trafik

Sekarang untuk membuat sebuah situs "berita" itu mudah, cukup punya situs, domain, dan orang orang untuk nyadur dan comot sana-sini. Namanya macam-macam mulai yang serius sampe yang nyeleneh ada beritateratas, beritaterkini, atau seperti gambar diatas "yuk bagikan berita terkini" apa lagi tuh? 

Situs-situs semacam ini pasti gak jelas siapa di belakangnya, gak ada halaman tentang mereka siapa wartawanya, dst. Semuanya cuma mengandalkan "wartawan comot" dan tak jarang cuma digerakkan oleh satu orang. Bahkan portalpiyungan yang terkenal itupun sampai saat ini (5/7) mereka gak transparan tentang siapa saja di balik ke redaksianya. gak percaya, coba saja ke webnya.

Semua situs-situs ghaib ini adalah para pengemis trafik, mereka gak peduli benar salah, manfaat gak manfaat, apa ideologinya, bagi mereka yang penting viral. Kalo orang-orang dibelakangnya saja kita gak jelas, apa iya kita masih mau menyebarkan informasi dari sumber-sumber ghaib tersebut?

SIKAP

apa sikap kita? apakah menelanya mentah-mentah?
Sekarang kamu sudah tahukan beberapa informasi yang mungkin dahulu kamu tidak tahu dan kurang teliti dalam menelaah informasi yang berseliweran di neews feed. Nah sekarang saya mau berbagi bagaimana saya menyikapi isu-isu viral yang muncul.

Gak Perlu Emosi, Wajib Menahan Diri

Poin pertama yang harus kamu lakukan adalah jangan terpancing emosi. Yup menahan diri perlu banget bro di era bertebaranya akun fikif kelihaian menahan diri adalah pertahan diri pertama yang harus dilakukan.
orang yang kuat adalah yang bisa menahan dirinya ketika marah
Seperti pada poin sebelumnya, banyak orang membuat sebuah konten/berkomentar memang ditugaskan untuk memancing emosi orang lain. Bisa jadi para admin akun-akun fiktif/anonim ini justru sedang terbahak-bahak jika ia berhasil memancing emosi kamu.

Lagi pula Rasulullah pernah bersabda "Bukanlah orang kuat itu yang menang dalam perkelahian, tetapi orang yang kuat adalah yang bisa menahan dirinya ketika marah." (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim). Jadi gak ada ruginya kan menahan diri. :)

Telusuri Kebenaran & Sumbernya


Jika menemukan konten viral kamu wajib menulusuri siapa sumber pertamanya. kalau sudah menemukanya wajib tahu siapa yang menyampaikanya? jika ternyata sumbernya adalah website-website ghaib pengemis trafik sudah pasti kamu jangan berekasi terhadap konten viral tersebut, kalu perlu laporkan saja kontenya sebagai spam.
jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti
Kenapa kita harus tahu hulu sumber informasinya? karena kita harus tahu bahwa informasi itu benar-benar di sebarkan oleh manusia yang dapat dipercaya bukan sumber-sumber ghaib dan anonim. Kalo gak nemu juga? ya pake poin pertama saja tahan dirimu, dan gak perlu ikut-ikutan komentar. Dilain kesempatan saya akan berbagi bagaimana menelusuri informasi menggunakan google dan beberapa social media.

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6].

Tinggalkan Perdebatan

Walaupun kamu dalam posisi yang benar debat di sosial media itu kurang bijak, karena kita tidak bertatapan langsung dengan lawan bicara, tidak ada aturan perdebatan dan apa yang mau di capai.

Memang social media adalah simbol dari komunikasi yang bebas dan liberal atau mengedepankan kebebasan berbicara. Berbeda dengan diskusi - diskusi offline yang memang terencana dan dipimpin oleh seorang moderator.

Seringkali perdebatan di sosial media tidak tercapai hasil yang baik. Dengan meninggalkan perdebatan yang tidak sehat ini, kamu telah menyelamatkan waktu-waktu produktif untuk melakukan hal-hal yang lebih positif.

Tetap Fokus Sebarkan Konten Positif


Sikap penutup yang kamu harus lakukan adalah tetap fokus dengan konten yang baik. jika kamu benar-benar tidak tahan dan ingin membalas para akun-akun provokasi sebaiknya bikin status sendiri di akunmu dan tag sang akun provokator, tentunya status yang kamu buat harus melalui proses penelusuran sumber dan kebenaranya.

Kenapa harus di akun sendiri? karena dengan post koten di akun sendiri kita tak turut serta menyebarkan viral hoax yang disebarkan para provokator. Ingetkan di awal saya sebutkan kalau kamu berkomentar di status viral hoax baik pro atau kontra hasilnya status tersebut tetap semakin tersebar luas.


Bagaimana? Sekarang sudah tahukan gimana menyikapi konten viral. Sekali lagi bagian SIKAP adalah sudut pandang pribadi saya, jika benar datanya dari Allah jika banyak kesalahan itu murni datangnya dari saya pribadi. Semoga tulisan kali kini bermanfaat agar bersosial media semakin sehat.

Post ADS 1
Banner
Banner