Obati Zubair Dengan Sedekah


Kali ini saya mau berbagi lagi tentang pengalaman hidup saya. Saya pernah menuliskan tentang refleksi kelahiran anak saya di Menopang Amanah Langit. Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mendekati 10 Bulan.

Tanggal 28 Ramadhan Zubair yang biasanya riang gembira, kepo luar biasa (fitrah seorang bayi memang rasa ingin tahunya tinggi), lincah merangkak kesana kemari mengalami demam yang membuatnya lemas. Awalnya panas Zubair 38 derajat dan ummu zubair berinisiatif memberikanya paracetamol.

Alhamdulillah kakak dan kakak ipar saya adalah seorang dokter mereka menganjurkan zubair tetap di pantau dan diberikan paracetamol per sekian jam agar panasnya bisa turun, dan jika masih terus mengalami demam mereka menyarankan untuk berobat ke dokter anak.

Bagi sahabat yang sudah memiliki anak tentunya sangat paham bagaimana khawatirnya kita ketika sang anak sakit. Jangankan sakit, melihat ada anak kecil naik motor yang kelebihan kapasitas bertiga/berempat dengan keluarganya saja saya sering berdoa "Ya Allah lindungilah anak tersebut" dengan harap para malaikat turut mendoakan keselamat bagi Zubair. Seperti apa yang disampaikan oleh Rasulullah "Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)

Pokoknya ketika kita mempunyai anak indra kepekaan kita terhadap anak kecil semakin meningkat. ketemu anak yang lagi ngbrol sama bapaknya, langsung teringat anak kita dirumah, lihat anak kecil nangis, kita inget juga tentang anak kita dirumah. Bingung y? insya Allah kelak akan paham. hehe

Selama dua malam Zubair demamnya mencapai 40 derajat. Perlu diketahui suhu normal bayi itu 36-37 derajat. Demam zubair ternyata cukup tinggi, Zubair yang biasanya bersuara kencang sekarang hanya bisa merengek lirih, tidak bisa tidur nyenyak seperti sedia kala. Namun Alhamdulillah Allah memberikan kekuatan kepada Zubair, ia hanya minta di gendong terus selama demamnya cukup tinggi.

Akhirnya di hari terakhir ramadhan kita putuskan untuk membawa Zubair ke poli anak. Mencari dokter anak yang buka prakter di H-1 Lebaran ternyata butuh usaha yang lebih, beberapa RS didekat rumah rata-rata dokternya sudah cuti. Alhamdulillah akhirnya dapat juga dokter anak yang buka praktik di salah satu RS daerah pondok bambu jakarta timur.

Oleh dokter zubair diberikan berbagai macam obat, dan disuruh untuk melihatnya kembali di hari ke-3 apakah demanya masih berlanjut atau sudah berhenti. Jika masih demam disarankan untuk cek laboratorium. Ada dua kemungkinan, bisa jadi virus atau diare.

Di hari ke-3 ternyata demam zubair tak kunjung turun juga. Opa (ibu saya) dan kakak-kakak saya sudah menyarankan untuk segera cek lab saja kasihan si zubair. Saya agak kebingunan disatu sisi saya gak tega kalau zubair harus di ambil darahnya, namun gak tega juga kalo zubair harus terus-terusan demam.

Atas petunjuk Allah saya teringat ketika ikut suatu pengajian ada yang membahas bahwa sedekah bisa menjadi terapi untuk menyembuhkan suatu penyakit. Tentunya sedekah yang memang diniatkan khusus untuk kesembuhan penyakit tersebut.

Alhamdulillah saya juga teringat memiliki buku tentang tentang keajaiban terapi sedekah. saya mencoba mencarinya ditumpukan buku yang sudah lama tidak dibaca, dan akhirnya ketemu. Saya putuskan untuk membaca buku tersebut terlebih dahulu agar adab, ilmu, dan hati ini makin mantap dan melakukan sedekahnya dengan baik & benar.
buku ini gak cuma berisi dalil. tetapi juga berisi testimoni orang-orang lintas zaman yang sembuh dengan terapi sedekah
Saya jadi teringat dengan ceramah Habib Novel bin Muhammad Alaydrus tentang Doa & Usaha. kita seringkali menempatkan usaha dahulu baru berdoa. Pagi usaha, siang usaha, sore usaha, malam mikirin usaha besok sampai kita sering kali melupakan doa."Apakah kamu melupakan Allah? kenapa Allah mengajarkan kita untuk mengawali setiap aktifitas dengan doa?" ujar Habib.

Innalillahiwainnailaihirojiun saya melupakan \Allah & cara yang dianjurkanNya melalui Rasulullah. Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah!” (HR. Abu Dawud).  Saya sudah melakukan banyak usaha melalui kompres demam, parasetamol, datang ke dokter namun sedikit sekali berdoa dan melupakan sedekah.

Hari H Idul fitri kondisi Zubair masih demam, dan akhirnya diputuskan ummu zu tidak ikut sholat ied untuk menemani zubair di rumah. Saya berangkat sholat ied sekaligus dengan misi membawa sedekah ke dua tempat yang sudah sudah diniatkan untuk kesembuhan Zubair.
Saya sudah melakukan banyak usaha melalui kompres demam, parasetamol, datang ke dokter namun saya sedikit sekali berdoa dan melupakan sedekah.
Alhamdulillah setelah sedekah saya tunaikan sesampainya dirumah panas Zubair berangsur terus menurun. Kami sangat bersyukur panas Zubair terus menurun dan siangnya kami bertiga bisa tidur nyenyak karena sudah 3 hari kurang tidur. Sore harinya saya serta istri memutuskan untuk melakukan sedekah lagi ke satu tempat lain sebagai bentuk syukur dan diniatkan kembali untuk kesembuhan zubair . Alhamdulillah suhu tubuh zubair dimalam hari sudah normal kembali dan sudah bisa tidur nyenyak lagi.

Alhamdulillah zubair sudah sehat lagi. foto ini diambil ketika ngajar zubair jalan-jalan ketaman bermain.
Sekarang kondisi Zubair sudah sehat kembali. Nafsu makannya berangsur banyak lagi, dan ia sudah riang gembira seperti sedia kala. yuk perbanyak sedekah, semoga kisah ini bermanfaat untuk sahabat.
Post ADS 1
Banner
Banner