Romadhoni, Inspirasi Tak Bertepi

Setelah mendengar pemberitaan, bahwa beliau tak jadi mengajukan sebagai kandidat. Sebuah tamparan kecil, tapi begitu terasa menyakitkan bersarang jelas di perasaan kami. Sebuah cita-cita kecil dari mahasiswa yang sedang menikmati indahnya berorganisasi, harus sejenak berhenti. Terutama saya, yang berharap perubahan besar di sistem organisasi dari pemuda kecil berkharismatik ini.

Yaa, setelah mendengar berita itu, terbit sebuah pertanyaan saya. Bukan, mau dibawa kemana organisasi ini? karena saya yang hina, tidaklah berhak dan pantas memikirkan masalah itu. Namun, pertanyaan saya hanyalah, mau kemana saya? Sampai detik sekarang pun, belumlah terjawab. Saya sudah terlanjur kecewa, walaupun beliau sudah menjelaskan kenapa.

Susah mencari jiwa pemimpin seperti pemuda yang satu ini. Begitu reaktif dengan keadaan teman. Peduli terhadap sahabat didekatnya dengan caranya berempati yang tepat. Metodenya menghargai seseorang, walau kontribusi apa pun yang kami keluarkan. Gayanya mengkritik, selalu mengena tapi tanpa menggores perasaan. Guyonannya pun, terasa segar tanpa berlebihan, adalah sedikit tambahan bumbu dari pemuda yang relatif serius ini. Dedikasinya dalam amanah, tak bisa disangsikan lagi oleh semua mahasiswa jurusan manapun. Terasa tidak belum ditemukan di calon kandidat pemimpin lainnya.

Secara cepat, saya pun harus menentukan sikap politik saya. Lokomotif mana yang harus saya ikuti dengan segala konsekuensinya. Namun, jujur. Bukan urusan mudah untuk perihal yang satu ini. Bermodal pengetahuan organisasi saya yang begitu sedikit, saya memilih untuk tidak memilih. Jangan disalahartikan saya golput. Namun, saya tidak akan menunjuk dengan jari saya siapa pun pilihan saya. Selama paku KPU masih tajam. Saya memilih dengan rahasia saya dan Tuhan saja yang tahu.

Meskipun saya dikecewakan oleh beliau. Saya akan terus berharap. teruntuk kalian para kandidat. Sambut kami -para anggota- dengan visi dan misi-mu yang menjanjikan dan terbuktikan. Bawa kami untuk kedepan yang lebih bijak. Pimpin aspirasi kami. Layani kami dengan fasilitas kemampuan yang kalian miliki. Hingga kami mengatakan, kami mendengar, kami melaksanakan. Kami merindukanmu, kami mengharapkanmu.

Romadhoni. Bukan berarti beliau finish di jalan kebaikan ini. Tetap berjuang untuk masa depan yang lebih terang. Tetap konsisten, untuk pemimpin selanjutnya yang lebih berkompeten. Tetap berpikir cerdas, demi para pejuang yang lebih berkualitas. Jangan lelah untuk terus mengayuh pedal dakwah. Sampai rasa lelah, lelah mengikutimu melangkah. Romadhoni, inspirasi tak bertepi.

Muhamad Ase’ dan perubahan
:astig:

Kesamaan nama, tempat, dan penyebutan. Bukanlah tidak berarti rekayasa. Memang sengaja untuk menyentuh, perasaan kita yang hampir keruh. Bukan bermaksud menyinggung, tapi menabrak.
Post ADS 1
Banner
Banner