Bergerak atau Tergantikan

Membangun Karakter Pemimpin
Setiap diri  kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan diminta  pertanggung jawabannya atas apa yang dipimpinnya” (H.R. Bukhori)

Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia
(Q.S. Ali Imron : 140)


Kehilangan nama, akan membuat seseorang atau komunitas seperti laksana tumbuhan yang tidak mempunyai tempat kuat untuk berpijak dan tidak menghasilkan buah.Kehilangan identitas bak hilangnya mahkota dari singgasana raja, sehingga luluh kemuliaannya. Ketika diri kehilangan kemuliaan, saat itulah hilang tenggang rasa dan rasa peduli dengan pandangan-pandangan yang ada dalam balutan hedonism. Jika semuanya hilang, maka hidup hanyalah sekedar hidup tanpa makna.

Kondisi inilah yang sedang kita alami dalam tatanan hidup bermasyarakat, tak terkecuali “terjangkit” dalam diri mahasiswa. Mahasiswa sejatinya mempunyai karakter dan identitas tersediri. Karena itu sebagai pembeda antara dirinya dengan yang lain.

Mahasiswa identik dengan pemuda. Dimasa inilah setiap orang memiliki tingkat produktifitas yang sangat tinggi melebihi masa-masanya yang lain. Sejarah telah mencatat. Sumpah pemuda, deklarasi kemerdekaan Indonesia, sampai reformasi semuanya berawal dari peran-peran pemuda dan mahasiswa. Maka wajar jika ada kata-kata “Kemana pemudanya nih ?” atau “Biarin yang muda aja, yang ngerjain” dsb. Maka keidentikan mahasiswa sebagai pemuda adalah bagaimana jiwa kepemimpinan terlahir dalam dirinya. Sangatlah apik jika kita mau memperhatikan selogan “Jika kita ingin melihat masa depan suatu bangsa, lihatlah pemudanya hari ini

Kepemimpinan menjadi salah satu masalah penting saat ini. Masalah kepemimpinan adalah masalah kita bersama. Masalah besar yang harus segera di perbincangkan. Namun tidak hanya sebatas wacana atau ceremonial belaka. Maka, wajib bagi setiap lembaga kemahasiswaan yang mengatas namakan agen perubahan untuk  menyelesaikan persoalan ini. Hari ini dan selanjutnya, amat tergantung pada jenis pemimpin yang dipersiapkan. Tidak ada pilihan lain kecuali masing-masing kita menaruh perhatian lebih dalam masalah ini.

Adalah suatu kesalahan yang fatal, manakala segala akar permasalahan yang menjadi persoalan kita diamkan dan menunggu datangnya seseorang “superman” bak pahlawan yang datang disaat –saat di butuhkan. Kita tidak sedang berada di negeri dongeng yang segalanya dapat di mungkinkan. Tapi ada satu hal yang terlupa, bahwa masing-masing diantara kita sangat mungkin untuk menjadi seorang pahlawan. Maka mencetak pemimpin adalah salah satu solusi yang dapat kita lakukan. Karena kita adalah orang-orang asing yang akan melakukan perbaikan kala manusia membuat kerusakan. Hidup dengan akhlak mulia dan mati dengan meninggalkan jasa.

Oleh karenanya mahasiswa haruslah memiliki karakter seorang pemimpin. Karakter yang siap menjadi orang-orang luar biasa dalam mengambil peran-peran sentral di manapun mereka berada.Orang-orang yang berjiwa pemberontak dengan intelektualitasnya dalam menyikapi ketidak harmoniasan yang tengah terjadi. Orang-orang yang berjiwa visioner dan mampu memprediksi segala kemungkinan di masa depan. Kitalah para arsitek peradaban itu yang senantiasa menjunjung tinggi nilai idealisme dalam setiap pertarungan. Karena kita adalah mahasiswa.

Bergerak ! merintis peradaban !

(Ayyash Ibnu Muchtar)
Post ADS 1
Banner
Banner