Catatan Jenderal Lapangan Hijau


Siapa sih gak kenal pirlo? buat kamu yang gemar main/menonton sepakbola tentunya gak asing dengan nama ini. Banyak yang menyebut ia jenius karena sangat mahir mengolah & mengalirkan bola untuk membangun serangan.

Penulis sendiri sebenarnya tidak terlalu maniak menonton bola, hanya saja di era Paolo Maldini penulis cukup gemar AC Milan. Pirlo adalah salah satu pemain kunci & Rekan setim Paolo Maldini di AC Milan.

Awalnya hanya iseng-iseng membaca pengantar dari Cesare Prandelli di biografi Adrea Pirlo: I Think Therefore I Play. Namun dari iseng malah jadi penasaran. Menariknya buku ini menceritakan banyak hal yang di alami Pirlo mulai dari perjuangan, pergaulan, hingga godaan uang.

Jenius dan Bullying

Seperti Imajinasi Stan Lee di dunia X-Men, Kelebihan yang didapati para mutan sering kali menjadi ujian. Begitu juga Pirlo, ia terlahir sebagai anak yang jenius mengolah bola (walaupun ia sering tidak nyaman disebut begitu).

Di usianya yang masih muda bukannya apresiasi yang ia dapat, kejeniusanya justru berujung rasa iri dan dengki dari para pemain lain. Dalam biografinya diceritakan suatu waktu Pirlo harus menghadapi 11 orang tim lawan, dan 10 orang tim sendiri.

Selama pertandingan berjalan ia tak dibiarkan baik "kawan" maupun lawan untuk menyentuh bola. Sekeras apapun ia berteriak meminta bola tak satupun operan "kawan" mendarat di kakinya. Tangisanpun meledak dan ia lari meninggalkan lapangan.

Anak kecil itu bukanya kapok justru ia bangkit kembali. Ia memilih untuk melawan ke-21 orang yang menghadangnya, ia rebut dan giring sendiri dan bola pun bersarang di gawang lawan.

Ternyata jenius aja gak cukup, harus disempurnakan dengan keberanian dan kemauan untuk selalu bangkit.

Manusia Biasa 

Pirlo juga banyaak berbagi tentang bagaimana ia bergaul dengan pemain- pemain lain. Mungkin anda akan kaget juga ternyata di balik sosonya yang kalem ketika beraksi di lapangan keseharianya ia termasuk orang yang usil.
Gattuso Si Badak pun habis dikerjai Pirlo
Gak tanggung-tanggung Gattuso yang sangar itu habis di kerjai Pirlo dan beberapa rekanya di AC Milan. Selain Gattuso, ia juga banyak mencertakan hubunganya dengan Nesta, De Rossi, Maldini, dan juga Alesandro Del Piero. Kita akan dihibur oleh kekonyolan - kekonyolan Pirlo diluar lapangan.

Loyalitas vs Uang

Biografi ini juga banyak menceritakan soal keinginan -keinginan Pirlo untuk pindah ke klub- klub besar seperti Real Madrid dan Barcelona. Bukan keinginan tapi sudah satu kaki pindah ke berbagai klub tetapi Pirlo selalu takluk oleh sang manusia Pulpen (Adriano Galliani) dan tak jadi pindah, walaupun pada akhirnya pindah juga ke Juventus.
"Karir saya belum berakhir."
Ketika masih di AC Milan Pirlo juga menceritakan ia pernah ditawari kontrak dengan nilai transfer 40jt Euro beserta berbagai macam fasilitas mewah oleh klub dari Qatar. Jangan heran kalo banyak pemain-pemain yang sudah berumur akhirnya pindah ke negeri - negeri timur tengah yang kaya akan minyak.

Tapi Pirlo menolak itu semua, memang banyak kemewahan yang ditawarkan namun dengan tegas ia katakan "Karir saya belum berakhir."

Baca buku biografi memang selalu menarik. gak perlu tunggu tua untuk mendapatkan sejuta kegagalan & keberhasilan. kamu cukup baca atau mendengarkan kisah orang lain.
Post ADS 1
Banner
Banner