9 Alasan Ini Bisa Menjadi Pemantik Semangatmu untuk Segera Merampungkan Skripsimu!



Masa-masa akhir dalam kuliah adalah salah satu titik klimaks dalam menuntut ilmu di kampus. Beberapa pertanyaan dari keluarga, saudara, dan teman-teman seputar progres skripsi dan kapan wisuda. Setelah kuliah mau melanjutkan kemana? Nanti mau ngelamar kerja di mana?


Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi makanan sehari-hari yang tak bisa dihindarkan bagi mahasiswa tingkat akhir. Terkadang pertanyaan semacam itu bikin telingamu memerah, hati makin tak karuan, mood tiba-tiba berantakan. Bukan berlebihan, tapi karena tak bisa dipungkiri, masa-masa skripsi itu masa yang cukup berat.

Tapi, semua itu kembali pada kita sendiri, bagaimana menanggapi semua hal itu. Apakah kamu akan menganggapnya sebagai hambatan bagimu, atau malah justru sebaliknya? Yup, daripada capek hati, lebih baik hal-hal tersebut kita jadikan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsimu!

1. Orangtuamu yang siang malam banting tulang untuk membiayai kuliahmu selalu menunggu kabar kelulusanmu. Tidak inginkah kamu mempersembahkan kelulusanmu pada mereka?


Persembahkan kelulusanmu pada kedua orangtuamu. via blog.student.uny.ac.id

Bagi orang tua, kebahagiaan anaknya juga kebahagian mereka. Apalagi anaknya bisa sukses, terutama saat anaknya bisa lulus dan diwisuda. Inilah salah satu kebahagiaan dan kebanggaan luar biasa yang tak bisa diukur dengan apapun.

Mereka sudah berjuang mati-matian, banting tulang setiap hari untuk mencari uang sebagai biaya sekolahmu. Berbagai macam usaha, perjuangan, dan doa telah mereka lakukan demi kamu. Jika kamu tahu batapa besar dan hebat perjuangan kedua orangtuamu, apakah kamu akan santai-santai saja, tak segera menuntaskan skripsimu? Tentunya tidak ‘kan?

Ayolah, berjuanglah sekuat tenaga untuk bisa persembahkan ijasah kelulusan dan baju toga untuk mereka di hari wisudamu nanti. Jangan diulur-ulur lagi, mereka pasti sekarang sedang menanti kabar baik itu darimu. Jadikan bapak dan ibumu sebagai motivasi utamamu untuk menyelesaikan skripsimu!

“Bu, doakan aku ya, semoga aku bisa cepat diwisuda.”

2. Teman-temanmu sudah punya kesibukan masing-masing, siapa lagi yang bisa jadi teman setia selain skripsi? Jadikan skripsi sebagai sahabat yang menemani di akhir masa perjuanganmu.

Skripsi adalah sahabat yang menemani sisa akhir perjuanganmu viareviewtouchscreenmonitor.blogspot.com

Bagi seorang mahasiswa tingkat akhir, skripsi bagaikan momok dan mereka akan takut pada mahluk sejenis dementor

yang satu ini. Tapi, kalau kamu terus menganggap skripsi sebagai sesuatu yang menyeramkan, kapan kamu berani untuk melawannya? Bagaimana kalau mulai sekarang kamu mengubah sudut pandangmu tentang skripsi? Jadikan skripsi sebagai sahabatmu yang selalu setia menemani di akhir masa perjuangan kuliahmu.


Ketika teman-teman dan sahabat-sahabatmu kini tak seerti dulu lagi, mereka telah memiliki kegiatan lain dan kamu nggak bisa ketemu lagi seperti dulu saat kau kuliah bareng. Skripsi adalah sahabat setia yang menemanimu dan menjadi sahabat terbaik ketika kamu tengah gundah gulana.

Mulai sekarang, jadikanlah skrispi sebagai sahabatmu dikala semangatmu melemah untuk menyelesaikan tugas akhir. Berperilaku baiklah pada skripsimu, kenali lebih dalam, maka kamu pun akan menyukainya. Tak ada rasa terpaksa dan mengeluh tiap kali berkutat dengan skripsi.

3. Kalau selama ini kamu dianggap anak bawang oleh dosenmu, inilah kesempatanmu untuk mencuri hatinya. Tunjukkan kalau kamu adalah mahasiswa yang cerdas!

Kamu layak menjadi mahasiswa berprestasi dan dianggap cerdas via ugm.ac.id

Mungkin bagi kalangan mahasiswa tingkat akhir, mencari objek penelitian skripsi ibarat mencari jarum di dalam jerami. Ya, sulitnya minta ampun! Tapi, seandainya kamu tahu bahwa menulis skripsi adalah salah satu cara jitu untuk menunjukkan kepada dosenmu bahwa kamu juga mahasiswa yang memiliki otak encer yang perlu dengan ide-ide cemerlang!

Dosen: “Apa judul skripsimu?”

Kamu: “Hegemoni dalam novel The Name of The Rosekarya Umberto Eco”,” jawabmu dengan percaya diri.

Dosen: “Hmm… Baiklah. Saya terima judul skripsimu. Saya rasa kajian penelitian ini masih relatif baru dan objek ini baru kamu yang menelitinya.”

Kamu: “Terimakasih, Pak.” (dengan bangga hatimu berbunga-bunga).

*Eits, jangan sombong dulu ya. Kerjakan skripsimu sampai selesai dulu ya.

Dengan skripsimu itu, kamu dianggap mahasiswa yang cerdas, memiliki intelektual diatas rata-rata dan senang baca buku. Dan pastinya kamu bisa membuat dosen pembimbingmu tertarik dengan ide dan gagasanmu! Ya, itulah yang semestinya kamu tunjukkan pada dosenmu dan jurusanmu.

4. Berandai-andailah tentang rencanamu selepas lulus kuliah seindah mungkin. Semakin kamu menginginkannya, semakin ngotot pula kamu untuk merampungkan skripsi!

Wisuda di depan mata. via skullers.tf.itb.ac.id

Usai skripsi adalah momen mendebarkan dan menentukan jejak hidupmu selanjutnya, pasalnya setelah ini kamu akan menjejaki jenjang kehidupan selanjutnya yang lebih tinggi dan tak mudah.

Temen: ”Setelah lulus kuliah mau kemana?”

Kamu: “Belum tahu nih, rencanannya sih kalau nggak kuliah S2 ya kerja.”

Temen: “Oh gitu, kalau aku sih mau langsumg nikah.”

Kamu: Ha??? Aku juga mau. (Batinmu dalam hati).

Sebaiknya jauh-jauh hari sebelumnya, sebelum kamu memutuskan apa yang akan kamu lakukan pasca lulus kuliah adalah merencanakan dengan baik dan matang, memasang target apa yang akan diraih setelah kuliahmu telah usai, agar kamu nggak menyesal di kemudian hari.

Lagipula merancang rencana dan target setelah kuliah bisa jadi penyemangat buatmu untuk segera menyelesaikan skripsi lho! Buat rencana-rencana menyenangkan dan hal-hal baru yang belum pernah kamu lakukan sebelumya, itu akan memicu meotivasimu untuk segera enyah dari kampus tercintamu. Contohnya, merencankan untuk bekerja di tempat yang kamu cita-citakan, atau di perusahaan bergengsi dengan gaji yang tinggi supaya bisa segera membalas segala kebaikan ortumu dulu. Jadi semangat ‘kan?

5. Kalau kamu sudah siap lahir batin untuk menikah, buat apalagi menunda skripsi? Jodohmu sudah menunggumu di pelaminan!


Kalau kamu ngebet untuk segera nikah, segera selesaikan skripsimu. via forum.idws.id

Bagi kamu yang ingin segera dan nggak tahan untuk segera mempunyaimomongan, rampungkan skripsi sseegera mungkin! Pasalnya, skripsi yang tak kunjung selesai akan membuatmu risih karena mulai banyak orang yang bermunculan menanyakan perihal pernikahanmu.

Teman: “Kamu kok belum nikah sih?” Lihat teman-temanmu itu sudah punya 3 anak malah.”

Kamu: “Ya, doakan segera menyusul ya.” (Sebenarnya kamu menangis dalam hati).

Oh, betapa sedihnya dan hancurnya hatimu, ketika kamu mendapatkan pertanyaan seperti itu. Ditambah lagi ternyata kedua orangtuamu juga tak sabar ingin menimang-nimang cucu.

Ibu: “Nduk, kamu tahu nggak Dwi temanmu SMA yang dulu pernah main ke rumah?,” tanya Ibumu.

Kamu: “Ya, aku tahu, Bu. Memangnya kenapa?,” tanyamu penasaran.

Ibu: “Dia kemarin nikah lho sama anak Bali. Sekarang dia sudah punya anak malah.

Kamu: “Oh ya?,” (Kamu pun terhenyak atas pernyataan mengagetkan itu).

Tuh, apalagi kamu juga sebenarnya sudah siap untuk menikah, calonnya pun juga sudah ada, orangtua sudah membuka pintu restu, tinggal nunggu skripsimu beres saja ‘kan? Kalau begini ceritanya, kamu pasti bakal semangat dan ngebut ngerjain skripsinya!

6. Ada banyak pelajaran yang bisa kamu dapat selama skripsian. Saat kamu berhasil menyelesaikannya, kamu pun akan menjadi pribadi yang lebih dewasa dari sebelumnya.

Ya, tidak bisa ditampik kalau skripsi itu memang berat, tapi jangan sampai kamu merasa itu adalah beban hidup bagimu. Sekalinya kamu menganggap kalau skripsi adalah beban hidup, kamu pasti akan dengan berat hati melakukannya. Yang ada cuma mengeluh saja, sedangkan progres dan solusinya tak sebanding.

Justru sebaliknya, kamu harus memandang ini sebagai jalanmu menuju kedewasaan. Skripsi memaksamu untuk melakukan sebuah penelitian yang melibatkan banyak aspek darimu dan juga orang lain. Skripsi akan membuatmu jadi lebih dewasa. Kamu sudah berada pada level tertinggi dalam perkuliahan dan otomatis kampun harus lebih dewasa dalam menjalani dan menghadapinya.

Karena pada dasarnya pendewasaan seseorang juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan proses kehidupan yang melingkupinya, salah satunya adalah ketika kamu menghadapi untuk menyelesaikan skripsi. Karena itulah, semangat terus selesaikan skripsimu. Ada banyak pelajaran hidup yang kamu dapatkan di dalamnya kok. Kamu nggak mungkin kan selamanya jadi orang yang sama tanpa adanya pendewasaan dalam hidupmu?

7. Sejatinya, skripsimu adalah masterpiece yang menjadi sejarah berarti bagi hidupmu. Tunjukkan kalau kamu bisa melahirkan karya tulis hasil dari pemikiranmu selama kuliah!

Tulis skripsimu layaknya akan menjadi karya terbesar dalam hidupmu via saladinafdil.wordpress.com

Bagi seorang penulis, sebuah karya tulis adalah masterpiece dalam kiprahnya di dunia kepenulisan. Begitu juga bagi pejuang skripsi. Skripsi adalah sebuah masterpiecedalam hidupnya!

Skripsi layaknya buku babon kehidupanmu dan menjadi bukti sejarah hidupmu, bahwa kamu pernah mengenyam pendidikan di bangku perkualiahan. Apalagi skripsimu kelak menjadi karya terbaik di kampusmu dan kamu pun akan bisa jadi terkenal layaknya penulis-penulis terkenal lainnya.

Tunjukkan pada orangtua, teman-teman, keluarga, kalau perlu tetanggamu juga bahwa kamu juga bisa melahirkan sebuah karya tulis yang luar biasa!

8. Ketika teman-temanmu banyak yang telah diwisuda, diterima kerja, dan kuliah ke luar negeri, apa kamu tak mau segera menyelesaikan skripsimu?


Ketika teman-temanmu bisa merasakan kuliah ke luar negeri via atdikbudlondon.com

Kamu masih bermalas-malasan dan enggan segera menyelesaiakn skripsi, sedangkan, teman-temanmu sudah banyak yang telah diwisuda. ada yang diteima kerja di perusahaan, ada yang menikah dan punya anak, dan ada pula yang melanjutkan studi ke luar negeri. Mendengar kabar seperti itu, masihkah kamu berdiam diri dan tak berinisiatif untuk segera merampungkan skripsimu?

Teman: “Bro, gimana kabarnya skripsimu?”

Kamu: “Masih belum nih, masih bab niat.”

Tunggu apa lagi coba? Ayo, waktu tak akan berhenti hanya untuk menunggumu menyelesaikan skripsi. Kamu harus berlomba dengan waktu. Ketika kamu tak segera menyelesaikan skripsimu, berarti kamu telah menunda kelulusanmu sendiri.

Apa kamu mau jadi mahasiswa abadi yang tak kunjung segera lulus dan diwisuda? Menunda kelulusan juga akan menunda masa depanmu selanjutnya. Saat teman-temanmu sudah punya pengalaman kerja segudang, kamu malah baru saja lulus. Temanmu sedah jadi CEO, kamu masih baru fresh graduate. Nggak mau ‘kan?

9. Percayalah dengan sepenuh hati bahwa dibalik kesulitan skripsimu, pasti ada kemudahan. Selama kamu tak berpangku tangan dan terus berpikir positif!


Kamu pasti bisa menyelesaikannya via mademoiselle-merisa.blogspot.com

Skripsi itu harus segera dikerjakan. Jangan dibuat sulit dan membuatmu tertekan. Karena masalah akan menumpuk jika tak segera diselesaikan. Ketahuilah, bahwa di balik kesulitan skripsimu pasti akan ada kemudahan — pasti! Tak mungkin Tuhan akan memberikan cobaan di bawah kuasa hamba-Nya. Lihatlah, ada ribuan sarjana yang bertebaran di dunia ini, dan mereka dulunya berhasil merampungkan skripsi mereka. Kamu pun pasti bisa, dan gak kalah dengan mereka!

Niat saja belum cukup, karena kamu harus berusaha, berdoa, dan berinisiatif. Jangan terlalu diambil pusing, jalani saja dengan penuh kesungguhan. Kamu tak akan pernah tahu akan kejutan-kejutan yang datang selama perjalananmu menuju kelulusan. Bisa saja dosen pembimbingmu yang baik hati akan memudahkanmu menyelesaikan skripsi ‘kan? Yang penting kamu tetap positif thinking dan berusaha!

Yakinlah, bahwa kamu kelak juga akan merampungkan skripsimu dan diwisuda seperti sahabat-sahabatmu yang lain. Selanjutnya hal yang wajib kamu lakukan sekarang adalah segera merampungkan skripsimu dan perjuangkan apa yang harus kamu perjuangkan untuk masa depanmu. Keep fight and struggle! Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

sumber : Hipwee
Post ADS 1
Banner
Banner