UI Youth Environmental Action


Pada tanggal 21, 22, dan 23 November 2013, Departemen Lingkungan Hidup (DLH) BEM UI telah sukses menyelenggarakan acara Universitas Indonesia Youth Environmental Action (UIYEA) yang kedua. Tahun ini UIYEA mengambil tema besar tentang sampah. UIYEA merupakan komitmen BEM UI untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam wujud pelestarian lingkungan hidup. Selain itu, UIYEA bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan serta partisipasi mahasiswa UI dan masyarakat pada umumnya dalam usaha-usaha menyelamatkan lingkungan hidup.

Pada hari pertama (21/11), UIYEA berhasil mengadakan tiga mata acara, yaitu Mari Kita Nyapu (Markipu), sosialisasi Green Campus, serta Clean and Clear Action. Markipu merupakan wujud apresiasi terhadap ibu-ibu penyapu jalan UI. Dalam acara ini, mahasiswa menggantikan tugas ibu-ibu penyapu jalan selama setengah hari. Mahasiswa disebar dalam beberapa titik seperti Rotunda – Menara Air, FIB – Perpus Lama, bahkan UI Wood untuk menyapu hingga bersih selama kurang lebih 2,5 jam. Pada hari itu, mahasiswa benar-benar merasakan apa yang selama ini ibu-ibu tersebut rasakan, entah kepanasan ataupun kecapaian. Pagi-pagi mereka diangkut menggunakan truk, memakai caping, kemudian dibagikan sapu dan karung tempat sampah. Sementara mahasiswa menyapu, ibu-ibu penyapu jalan mengikuti acara hiburan di Rotunda. Hiburannya berupa games dengan diiringi musik dangdut. Tujuannya adalah agar ibu-ibu tersebut bisa istirahat sejenak dari rutinitas yang ada.

Setelah acara Markipu, mahasiswa digiring menuju Taman Lingkar Perpus Pusat untuk mengikuti Sosialisasi Green Campus. Sosialisasi ini disampaikan oleh Mas Darru dari UI Greenmetric dibantu oleh Kak Syifa dari PLK UI. Sosialisasi ini bertepatan dengan dilangsungkannya seminar mengenai Greenmetric di Cinema Room Perpus Pusat yang dihadiri oleh delegasi dari universitas-universitas mancanegara. Berdasarkan pemaparan Mas Darru, UI memiliki cita-cita besar untuk menjadi green campus. Dalam mewujudkannya, setidaknya terdapat lima poin yang diusahakan oleh UI. Poin-poin tersebut antara lain infrastruktur ramah lingkungan, efisiensi energi, pengelolaan sampah, pemanfaatan air, serta transportasi ramah lingkungan. Mas Darru memberikan success story fakultas di UI pada masing-masing poin, contohnya Vokasi telah berhasil menerapkan grey water system untuk sumber air kampusnya. UI tidak hanya berusaha mewujudkan poin-poin tersebut di dalam kampusnya, tetapi juga berusaha menyebarkan nilai tersebut pada universitas-universitas lain di dunia.

Sorenya, rangakian acara UIYEA beranjak pada Clean and Clear Action. Para peserta UIYEA mengelilingi UI untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan kebersihan lingkungan. Dengan menggunakan sepeda kuning maupun berjalan kaki, para peserta bergerak mulai dari PPMT Rektorat sampai Stasiun UI dengan membawa spanduk dan meneriakkan yel-yel. Tidak hanya itu, para peserta juga memungut sampah yang ditemui sepanjang jalan serta membagikan stiker yang berisi pesan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Acara Clear and Clear Action ini menutup acara UIYEA di hari pertama.

Pada hari kedua (22/11), UIYEA melaksanakan acara From School to Environment. Terdapat lima sekolah di seputaran Depok yang dikunjungi oleh UIYEA, antara lain SDN Pondok Cina 3, SDN Mekarsari 6, SMPN 3 Depok, SMPN 8 Depok, dan SMAN 3 Depok. Untuk SD, UIYEA memberikan pencerdasan materi dalam bentuk dongeng yang dilengkapi dengan kegiatan menonton video, games, dan pembagian stiker. Untuk SMP, pencerdasan materi diberikan oleh Zero Waste Indonesia yang dilanjutkan dengan lomba menghias tempat sampah dan membuat poster. Untuk SMA, selain pencerdasan materi juga ada FGD mengenai bahaya Styrofoam bagi lingkungkan hidup.

Pada hari ketiga (23/11), UIYEA mengadakan Green Campaign dengan dua tempat sasaran, yaitu food court Depok Town Square (Detos) dan rumah-rumah makan sepanjang Jalan Margonda Raya. Untuk yang di Detos, peserta mendampingi anak-anak SDN Pondok Cina 3 dan SDN Mekarsari 6 untuk melakukan kampanye pada pengunjung food court. Mereka mendatangi satu per satu meja food court dan menjelaskan bahaya buang sampah sembarangan dengan dibantu media poster. Mereka juga menyanyikan yel-yel serta meminta tanda tangan serta kesan pesan pengunjung. Untuk yang di Jalan Margonda Raya, peserta mendampingi siswa-siswi SMAN 3 Depok untuk mensosialisasikan bahaya styrofoam pada pengunjung rumah-rumah makan di sekitaran Jalan Margonda Raya. Kemudian mereka memberikan sertifikat pada rumah makan yang sudah bebas styrofoam.

Hari ketiga merupakan hari terakhir UIYEA yang ditutup dengan Acara Puncak di Auditorium FE UI. Di sini UIYEA mengundang para petugas kebersihan UI, termasuk ibu-ibu yang kemarin berpartisipasi di hari pertama. Para petugas kebersihan diberikan hiburan musik dari artis-artis fakultas. Terlihat mereka sangat antusias pada hiburan tersebut. Ada juga pemutaran video mengenai sampah serta snapshots dari seluruh rangkaian acara UIYEA. Acara ditutup dengan pembagian bingkisan sembako pada para petugas kebersihan serta pemberian hadiah pada best volunteer. Berakhirnya Acara Puncak ini menandakan berakhirnya acara UIYEA untuk tahun ini.

Demikian acara UIYEA 2013 berlangsung. Semoga acara ini dapat memenuhi cita-citanya untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta meningkatkan kesadaran dan wawasan serta partisipasi mahasiswa UI dan masyarakat pada umumnya dalam usaha-usaha menyelamatkan lingkungan hidup, terutama mengenai masalah sampah. Diharapkan UIYEA menjadi acara yang berkesan dan bermanfaat bagi semua pihak, baik itu para petugas kebersihan UI, mahasiswa, murid sekolah di Depok, maupun masyarakat Depok pada umumnya. Untuk tahun depan, semoga UIYEA dapat kembali lagi dengan lebih positif demi menyelamatkan lingkungan hidup. Salam green act!


 


Post ADS 1
Banner
Banner